Presiden Rusia, Vladimir Putin, saat berpidato di hadapan seluruh senator Rusia pada tanggal 23 September 2020 lalu. (Twitter.com/KremlinRussia_E)
Rusia memang tengah gencar menampar anak perusahaan Google di Rusia dengan sejumlah denda dalam beberapa bulan terakhir. Pekan lalu, pengadilan bahkan memerintahkan Google untuk membayar 21,1 miliar rubel atau setara dengan 358,7 juta dolar AS. Denda itu atas aksi penolakan untuk menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Rusia, seperti berita palsu tentang invasi Rusia ke Ukraina.
Sejak Moskow meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina, Rusia juga mempercepat serangan terhadap perusahaan teknologi Barat di dalam negeri sebagai upaya untuk melakukan kontrol lebih besar atas dunia maya. Ini termasuk melalui dukungan kepada perusahaan domestik untuk menggulingkan saingan mereka yakni perusahaan dari negara-negara Barat.