Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen dalam sebuah upacara di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/aww/sad.
Sebelumnya, Rusia sempat mengalami resesi, tepatnya pada awal 2021, di mana dunia masih menghadapi peperangan dengan pandemik COVID-19. Setelah itu, ekonomi Rusia pulih bertahap, bahkan tumbuh hingga 3,5 persen pada kuartal I-2022.
Namun, peperangan dengan Ukraina kembali melemahkan perekonomian Rusia. Pembatasan ekspor dan impor, kekurangan tenaga kerja, dan masalah pasokan suku cadang telah membebani perekonomian Rusia.
Pada 8 November, bank sentral memperkirakan PDB Rusia akan mengalami kontraksi sebesar 3,5 persen tahun ini. IMF dan Bank Dunia masing-masing memperkirakan penurunan PDB Rusia sebesar 3,4 persen dan 4,5 persen.
Meskipun ekonomi berkontraksi, tingkat pengangguran Rusia mencapai 3,9 persen pada September, menurut Rosstat.