Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda (BKPM), Bahlil Lahadalia menemui warga Pulau Rempang yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City, Jumat (6/10/2023). (dok. BKPM)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda (BKPM), Bahlil Lahadalia menemui warga Pulau Rempang yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City, Jumat (6/10/2023). (dok. BKPM)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda (BKPM), Bahlil Lahadalia kembali menyambangi Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Jumat, (6/9/2023).

Bahlil mengatakan, dari 961 kepala keluarga (KK) yang terdampak proyek pembangunan Rempang Eco-City, sebanyak 341 KK bersedia untuk digeser atau dipindahkan ke Tanjung Banun.

“Dan sekarang kita lihat, ini ada dari 900 KK kurang lebih, sudah 341 KK yang sudah secara sukarela mau melakukan pergeseran. Dan 17 KK sudah kita tempatkan di tempat ini,” kata Bahlil dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (7/10/2023).

1. Masih ada warga yang tak mau pindah

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda (BKPM), Bahlil Lahadalia menemui warga Pulau Rempang yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City, Jumat (6/10/2023). (dok. BKPM)

Adapun pembangunan Rempang Eco-City sendiri berimbas pada lima kampung, yakni Pasir Panjang, Blongkeng, Sembulang Hulu, Sembulang Tanjung, dan Pasir Merah. Saat menyambangi kampung Pasir Panjang, dia mengaku ada warga yang protes dan tak mau dipindahkan ke Tanjung Banun.

“Setelah saya dari masjid, ada juga sekelompok ibu-ibu yang menyampaikan aspirasi untuk belum mau digeser. Mereka masih ingin tetap di sana. Itulah negara kita negara demokrasi. Jadi justru di situ semakin meyakinkan kepada saya bahwa penting kami pemerintah terus melakukan komunikasi yang baik, sosialisasi yang baik,” ujar Bahlil.

2. Bahlil minta bantuan Kapolda Batam dan Gubernur Kepri buat bujuk warga Rempang pindah

Warga Pulau Rempang, Batam yang bentrok dengan aparat karena menolak relokasi pada 7 September 2023. (Dokumentasi Istimewa)

Bahlil mengatakan, pemerintah akan melakukan komunikasi yang baik selama sosialisasi pembangunan proyek Rempang Eco-City. Untuk meyakinkan masyarakat terdampak pindah, dia turut melibatkan Polda Batam dan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

“Tugas kita adalah meyakinkan kepada mereka. Tugas kita adalah bicara baik-baik sama mereka. Yang namanya kita geser orang. Kita pindahin dari rumah A ke rumah B itu pasti butuh proses waktu. Dan saya yakin BP Batam, Pak Kapolda, Pak Gubernur dan kami semua akan selalu berupaya terus untuk bagaimana cara meyakinkan. Insyaallah kok,” tutur Bahlil.

3. BKPM cairkan kompensasi kepada warga yang sudah bersedia pindah

Tampak dalam hunian sementara bagi warga Pulau Rempang yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City. (dok. BKPM)

Pemerintah sendiri menyiapkan kompensasi bagi masyarakat yang bersedia pindah berupa uang sewa bulanan selama sebesar Rp1,2 juta per bulan per KK, dan biaya hidup per orang sebesar Rp1,2 juta rupiah. Kompensasi itu akan dibayar tiga bulan di muka.

Lalu, warga yang bersedia pindah juga dijakin mendapat haknya sampai hunian baru siap ditempati. Salah satu warga Pulau Rempang, Ahmad Sabarudin sudah bersedia pindah dan kini tinggal sementara ke Perumahan Bida 3 Sambau, Batam.

Ahmad yang sebelumnya bertempat tinggal di Kampung Sungai Buluh, Sembulang pindah sementara dengan membawa empat orang anggota keluarganya. Sehingga, dia berhak untuk menerima uang untuk 3 bulan sebesar Rp21,6 juta.

Editorial Team