ilustrasi BBM (IDN Times/Aditya Pratama)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menuturkan bahwa meskipun harga BBM dinaikkan, belanja subsidi masih akan tetap bertambah dari yang saat ini Rp502,4 triliun.
Hingga saat ini, pihaknya terus memantau pergerakan harga ICP. Sebab, harga rata-rata ICP hingga Juli sebesar 104,9 dolar AS per barel. Jika harga ICP turun ke 90 dolar AS pada periode Agustus-Desember 2022, harga rata-rata satu tahun ICP adalah 99 dolar AS. Kemudian, jika harga ICP turun hingga di bawah 90 dolar AS, rata-rata ICP setahun masih di 97 dolar AS.
"Alokasi subsidi kompensasi BBM yang akan diberikan kepada masyarakat masih akan tetap ada sebesar Rp591 triliun apabila harga ICP hingga Desember 2022 85 dolar AS per barel, atau sebesar Rp605 triliun apabila harga rata-rata ICP setahun 99 dolar AS per barel. Apabila harga rata-rata ICP setahun masih di atas 100 dolar AS per barel, maka total subsidi BBM masih akan mencapai Rp649 triliun," tambahnya.