Ilustrasi kilang minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Menurutnya, saat ini harga minyak sudah merangkak naik, dan bila terjadi eskalasi harga minyak akan melambung lebih tinggi.
Bahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperkirakan akan mengenakan sanksi terhadap minyak dari Iran. Adapun saat ini, Iran memproduksi minyak 3 miliar barel per hari dan mengekspor 1 miliar barel per hari.
"Jika AS meningkatkan sanksi yang membawa minyak dari Iran itu akan ada dampak kepada kapasitas Rusia mengirim minyak. Di satu sisi ada suplai shock yang terjadi dan demand tengah alami peningkatan," jelas Mari
Kenaikan harga minyak, nantinya bakal mengganggu ekonomi Amerika. Dolar AS bakal menguat dan harga emas akan naik.
“Lalu apa pengaruhnya kepada Indonesia? Ini saya lihat per 12 April harga emas naik 12 persen, harga minyak juga naik, dolar AS menguat. Nah untuk Indonesia, akan ada gangguan terhadap impor seperti minyak, gandum, dan produk Eropa lain,” tuturnya