ilustrasi (Unsplash.com/Ustman Media)
Sumber daya alam yang dipetakan dalam hilirisasi dengan tujuan menyejahterakan rakyat itu setidaknya ada 21 komoditas utama.
Komoditas tersebut yakni batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal Buton, minyak bumi dan gas bumi. Sektor perkebunan dan kehutanan ada sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, dan getah pinus. Di sektor kelautan ada udang, perikanan, rajungan, rumput laut dan garam.
Meski saat ini purwarupa hilirisasi yang ramai dibicarakan adalah nikel, tapi contoh sederhana adalah kelapa. Tanaman bernama ilmiah Cocos nucifera L. adalah tanaman yang bisa menghasilkan cuan dari ujung akar hingga ujung daun.
Misalnya, kita bisa membeli buah kelapa utuh dengan harga murah, satu biji sekitar Rp10 ribu. Dari petani, harga bisa lebih murah lagi. Tapi ketika kita membeli es kelapa atau santan kelapa yang sudah diproses, harganya bisa berlipat.
Apalagi jika kita membeli minyak kelapa, susu kelapa atau gula kelapa, harganya lebih tinggi lagi.
Itu baru buahnya saja. Sedangkan tanaman ini bisa dimanfaatkan dari mulai batok, sabut, batang pohon, hingga lidinya.
Eka Meidayanti dari Mojokerto, menjual briket arang batok kelapa dari mulai tahun 2013 dengan modal awal Rp50 juta. Usahanya jatuh bangun. Tapi, kini permintaan briketnya datang dari Amerika Serikat, Prancis, Saudi Arabia, Rusia, Turki juga Korea Selatan.
Koperasi Sabut Kelapa-Petani Minang Global (Kosapa-PMG), pada Februari 2022, secara perdana berhasil mengekspor cocofiber 75 ton senilai 22.500 dolar AS ke China. Sedangkan pengusaha di Sulawesi Utara, sepanjang 2022 berhasil mengekspor 2.606 ton santan kelapa ke tujuh negara dengan nilai Rp50,8 miliar.
Menurut The Observatory of Economic Complexity (OEC), Indonesia adalah eksportir produk kelapa dan turunannya yang terbesar di dunia. Pada 2021, ekspor Indonesia bernilai 471 juta dolar AS atau sekitar Rp7,2 triliun.
Laman Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjelaskan, ekspor produk kelapa Indonesia saat ini masih didominasi kelapa segar. Hilirisasi diharap dapat meningkatkan nilai tambah dari produk turunan yang dihasilkan.
Satu komoditas seperti kelapa saja, bisa diolah menjadi beberapa produk jadi dan setengah jadi yang lebih bernilai. Kita bisa bayangkan jika pemanfaatan sumber daya alam dari 21 komoditas utama hilirisasi ini bisa optimal hingga 2040 mendatang, akan banyak pengusaha dan lahan pekerjaan baru yang akan menyejahterakan negeri.