Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kawasan Tambang Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Papua. (IDN Times/Uni Lubis)
Kawasan Tambang Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Papua. (IDN Times/Uni Lubis)

Intinya sih...

  • Sejak 1992, PTFI mengalokasikan lebih dari 2 miliar untuk pembangunan masyarakat, pemberdayaan, dan infrastruktur di Kabupaten Mimika.

  • PTFI melaporkan manfaat tidak langsung dari aktivitasnya di Indonesia, seperti pembayaran gaji karyawan, pembelian barang domestik, proyek pembangunan masyarakat, hingga investasi.

  • Selama tiga dekade, PTFI membangun sejumlah infrastruktur dasar di sekitar wilayah operasinya. Infrastruktur tersebut meliputi 3.200 rumah dan fasilitas publik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyampaikan komitmen untuk menjalankan praktik pertambangan yang selaras dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Perusahaan menilai program pengembangan masyarakat menjadi bagian penting dari rencana operasional, di samping aktivitas produksi tembaga dan emas.

PTFI menekankan kebijakan etis, sosial, dan lingkungan menjadi pedoman utama. Program tersebut diklaim sebagai salah satu bentuk transparansi perusahaan agar kinerja bisa ditelusuri para pemangku kepentingan.

1. PTFI salurkan dua miliar dolar AS untuk pengembangan masyarakat

IDN Times/Freeport Indonesia

Sejak 1992, PTFI mengalokasikan lebih dari dua miliar dolar Amerika Serikat untuk pembangunan masyarakat, pemberdayaan, dan infrastruktur di Kabupaten Mimika. Dana tersebut digunakan untuk membangun rumah, fasilitas publik, sekolah, klinik kesehatan, dan rumah sakit.

Perusahaan juga bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat dalam peningkatan layanan kesehatan. Selain itu, PTFI mendukung wirausaha lokal dan memberikan pelatihan tenaga kerja melalui Institut Pertambangan Nemangkawi.

Pertumbuhan jumlah penduduk di Timika, disebut menjadi salah satu alasan perusahaan terus menjalankan program pengembangan masyarakat, termasuk bagi Tujuh Suku.

2. Kontribusi ekonomi nasional dan Papua Tengah

FOTO 5 - Lift ke dasar Grasberg Underground Mine, Freeport Indonesia. (IDN Times/Uni Lubis)

PTFI melaporkan manfaat tidak langsung dari aktivitasnya di Indonesia, seperti pembayaran gaji karyawan, pembelian barang domestik, proyek pembangunan masyarakat, hingga investasi. Nilainya mencapai enam miliar dolar AS pada 2023 dan total 64,9 miliar dolar sejak 1992 hingga 2023.

Operasi Grasberg dilaporkan telah mengeluarkan belanja modal lebih dari 22 miliar dolar AS selama periode 1973-2023. Dari jumlah itu, hampir 12 miliar dolar AS digunakan untuk pengembangan bawah tanah.

Khusus di Papua Tengah, PTFI menyebut telah menginvestasikan lebih dari 2,1 miliar dolar AS sejak 1992 hingga 2023. Investasi tersebut difokuskan pada pembangunan infrastruktur serta sektor ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

3. Pembangunan infrastruktur dasar

PT Freeport Indonesia bermitra dengan beberapa pihak untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di Mimika, Papua (ptfi.co.id)

Selama tiga dekade, PTFI membangun sejumlah infrastruktur dasar di sekitar wilayah operasinya. Infrastruktur tersebut meliputi 3.200 rumah dan fasilitas publik.

Kemudian, ada empat sekolah, satu institut pelatihan pertambangan, satu bandara, dan dua landasan udara, enam klinik kesehatan, dua rumah sakit, serta satu kompleks olahraga berstandar internasional.

Masyarakat juga disebut telah mendapatkan akses terhadap air minum bersih dan infrastruktur listrik. Selain itu, PTFI membiayai premi asuransi kesehatan untuk tujuh kelompok masyarakat adat atau Tujuh Suku hingga masyarakat Papua terdaftar dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Editorial Team