Tembagapura, IDN Times – Saat memimpin upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76, di Tembagapura, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengingatkan pentingnya kegiatan tambang bawah tanah (underground mine) sebagai tumpuan masa depan operasi PT FI.
“Saat ini PT FI hampir mencapai kapasitas penuh produksi tambang bawah tanah, yang merupakan tambang bawah tanah terbesar di dunia, dan dikelola oleh putra-putri terbaik bangsa, ” kata Tony Wenas kepada IDN Times, di Tembagapura (17/8/2021). Tony menambahkan, sampai 2041, kontribusi dari tambang bawah tanah kepada negara bisa mencapai Rp 700 triliun.
Operasi PT FI di Indonesia, khususnya di kawasan Tembagapura, Papua, telah melewati lima dasawarsa.
Semuanya dimulai dari penemuan Erstberg (Gunung Bijih dalam bahasa Belanda) oleh Jean Jacques Dozy, yang dikenal sebagai salah satu ahli pemotretan geologi pertama di dunia. Erstberg adalah batu hitam kokoh yang menonjol bentuknya di kaki pegunungan setinggi 3.500 meter di pedalaman New Guinea (kemudian disebut Papua). Dozy juga menemukan Grasberg (Gunung Rumput), yang letaknya persis di bawah Erstberg.
Berikut sejarah panjang PT Freeport Indonesia, yang merupakan investasi tambang terbesar Indonesia. Bahan diambil dari dokumen PT FI untuk investor.