ilustrasi meterai dibubuhkan di dokumen (pixabay.com/Godoycordoba)
Dilansir Investopedia, bea meterai adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah pada dokumen-dokumen hukum, terutama yang berkaitan dengan transaksi properti atau aset. Pajak tersebut diperlukan untuk mencatat transaksi secara resmi, seperti dalam hal pengalihan properti, pernikahan, hak cipta, paten, atau komisi militer.
Sejak lama, bea meterai digunakan pemerintah untuk mengumpulkan dana guna mendukung aktivitas negara. Sejarahnya dimulai dari Venesia pada 1604, kemudian diadopsi oleh Spanyol pada awal 1600-an, hingga akhirnya menyebar ke Inggris dan koloninya di akhir abad tersebut.
Pada abad ke-17, bea meterai mulai diterapkan oleh pemerintah di berbagai negara Eropa. Selama abad berikutnya, pajak ini menjadi hal yang umum di negara-negara seperti Belanda, Prancis, Denmark, Prusia, dan Inggris.
Pada 1765, parlemen Inggris memperkenalkan pajak meterai kepada koloni Amerika, yang mewajibkan mereka membayar pajak untuk semua dokumen cetak, termasuk lisensi, surat kabar, surat kapal, bahkan kartu remi.
Inggris mengklaim dana dari bea meterai tersebut digunakan untuk menempatkan pasukan di Amerika dan melunasi hutang besar yang ditimbulkan oleh Perang Tujuh Tahun. Namun, koloni Amerika merasa keberatan dengan pajak ini, karena dianggap sebagai upaya Inggris untuk mengontrol perdagangan dan mengurangi kebebasan mereka.
Bea meterai diterapkan tanpa persetujuan atau masukan dari koloni, yang kemudian menjadi contoh nyata dari "pajak tanpa perwakilan." Pengenaan pajak itu memicu perlawanan koloni terhadap kekuasaan Inggris dan menjadi salah satu pemicu Revolusi Amerika.