Membahas sejarah ekonomi Indonesia tak lengkap rasanya tanpa menyinggung sistem ekonomi Ali Baba. Kebijakan yang digagas pada era Kabinet Ali Sastroamidjojo I ini bertujuan untuk menumbuhkan pengusaha pribumi agar mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Nama Ali Baba sendiri merujuk pada kolaborasi antara pengusaha pribumi (Ali) dan pengusaha Tionghoa (Baba).
Meski niat awalnya baik, penerapan sistem ini justru menimbulkan berbagai dampak negatif. Alih-alih mandiri, banyak pengusaha pribumi yang hanya menjadi "boneka" atau perantara bagi pengusaha non-pribumi. Hal ini kemudian memicu ketidakmerataan ekonomi dan berbagai permasalahan sosial yang kompleks. Lantas, bagaimana sejarahnya? Mari kita bahas!