Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 telah mengubah cara hidup dan bekerja sejak mewabah di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019. Kini sebagian besar orang melakukan kegiatan, termasuk bekerja, dari rumah (work from home/WFH) atau dari jarak jauh (teleworking).
Hal ini juga terjadi di Eropa. Menurut survei Eurofound ‘Living, Working, dan COVID-19’ kedua, pada Juli 2020 ada 34 persen responden yang mengaku telah bekerja dari rumah akibat COVID-19.
Teleworking atau WFH diakui bisa membuat para pekerja lebih fleksibel dan menghemat waktu perjalanan ke kantor. Bahkan dalam banyak kasus bisa meningkatkan produktivitas. Sayangnya, ada juga dampak buruk yang ditimbulkan gaya kerja ini. Salah satunya adalah mengaburkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, menurut Social Europe.