Jakarta, IDN Times – Sejak pandemik COVID-19 melanda dunia, sejumlah sektor bisnis mengalami kekacauan akibat inflasi yang ditimbulkan pandemik. Hal ini terjadi hampir di seluruh belahan bumi, termasuk Indonesia.
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Namun, Mantan Menteri Perdagangan periode 2011-2014 Gita Wirjawan mengatakan inflasi seharusnya tidak membatasi orang yang melek literasi keuangan untuk terus berinvestasi. Gita justru melihat sebuah peluang jangka panjang untuk berinvestasi di tengah kondisi ini.
“Jadi, kalau momen ini tidak dimanfaatkan dengan pengetahuan, literasi keuangan, itu sayang banget,” katanya dalam acara bertajuk “The Future of Gen Z” yang digelar oleh platform edukasi keuangan, Ternak Uang beberapa waktu lalu.
Gita memperkirakan bahwa inflasi yang terjadi saat ini tidak akan berlangsung lama karena adanya pelonggaran kuantitatif.
“Proyeksinya, bunga akan dinaikan, mungkin 2 hingga 3 kali. Kalau dinaikan, itu lebih karena inflasi yang sifatnya disrupsi pasok, bukan karena meningkatnya daya beli. Jadi saya lebih berpikir bahwa inflasi ini hanya berlangsung sementara, paling banter hanya satu tahun,” papar lulusan Harvard University tersebut.
Untuk itu, Gita punya pemetaan tentang sektor-sektor yang dapat dibidik untuk investasi di tengah inflasi. Apa saja?