Jakarta, IDN Times - Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) di Finlandia, menyebutkan Rusia mendapatkan pemasukan 98 miliar dolar atau Rp1.440 triliun. Pemasukan itu diraup dari ekspor bahan bakar minyak (BBM) selama 100 hari pertama perangnya di Ukraina.
Hasil ekspor BBM itu sebagian besar didapat dari negara-negara Eropa. Meski Uni Eropa (UE) sendiri telah menjatuhkan sanksi bertubi-tubi kepada Moskow, tapi negara yang dipimpin Vladimir Putin itu masih tetap mendapatkan pemasukan dalam jumlah yang fantastis.
Sejak awal invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mendesak negara UE untuk menerapkan embargo BBM kepada Rusia. Tapi UE yang telah lama bergantung pasokan dari Rusia, hanya mampu melakukan pelarangan impor secara bertahap.