Menanggapi inflasi yang semakin parah, masyarakat Selandia Baru dikabarkan berbelanja secara daring di toko dan platform Australia. Masyarakat Selandia Baru dikabarkan dapat lebih berhemat sebesar 25 hingga 35 persen dari harga yang harus mereka bayar jika membeli di toko-toko lokal, dilansir The Guardian.
Pada bulan Maret, harga pangan di Selandia Baru 7,6 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Buah dan sayuran naik 18 persen yang pastinya telah memukul banyak rumah tangga.
Awal pekan ini, Menteri Keuangan Selandia Baru, Grant Robertson, mengatakan dirinya yakin inflasi akan terus meningkat yang diakibatkan oleh faktor internasional. Dia tidak mengatakan secara spesifik milestones apa yang mempengaruhi, namun invasi Rusia, sanksi Barat kepada Rusia, dan pakta keamanan China-Kepulauan Solomon dipercaya turut andil dalam kenaikan harga di negara tersebut.
Konsekuensi jika banyak warga Selandia Baru yang memesan barang atau komoditas dari luar negeri adalah melemahnya kurs dolar Selandia Baru. Saat ini, satu dolar Australia senilai 1096,46 (kurs pada 21 April 2022 pukul 13.53).