Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi investasi surat berharga negara (Freepik.com/Jcomp)
ilustrasi investasi surat berharga negara (Freepik.com/Jcomp)

Intinya sih...

  • Aliran modal asing ke pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp570 miliar periode 30 September-3 Oktober 2024.
  • Nonresiden beli neto Rp6,13 triliun di SBN, jual neto Rp4,46 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp1,20 triliun di pasar SRBI.
  • Premi credit default swap (CDS) Indonesia naik menjadi 68,02 bps dan yield SBN tenor 10 tahun naik ke 6,62 persen.

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri sebesar Rp570 miliar di pasar keuangan domestik periode 30 September-3 Oktober 2024. 

"Berdasarkan data transaksi 30 September-3 Oktober 2024, nonresiden secara agregat tercatat beli neto Rp570 miliar," jelasnya.

1. Rincian aliran modal asing masuk

Ilustrasi karyawan perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Erwin menjelaskan, jumlah tersebut terdiri atas beli neto sebesar Rp6,13 triliun d SBN, kemudian di pasar saham jual neto sebesar Rp4,46 triliun dan di pasar SRBI tercatat jual neto sebesar Rp1,20 triliun.

"Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen hingga 3 Oktober 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp191,75 triliun di SRBI, Rp49,92 triliun di pasar saham, dan Rp36,42 triliun di pasar SBN," jelasnya. 

Pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto di SRBI sebesar Rp61,41 triliun, di pasar SBN sebesar Rp70,38 triliun, dan di pasar saham sebesar Rp49,58 triliun.

2. BI terus perkuat koordinasi dengan pemerintah untuk optimalkan strategi bauran kebijakan

ilustrasi diversifikasi portofolio investasi (istock.com/tadamichi)

Adapun premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 3 Oktober 2024 sebesar 68,02 bps, naik dibandingkan 27 September 2024 seesar 67,50 bps. 

Sementara imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik ke 6,62 persen persen. Adapun yield US treasury berdasarkan data Kamis (3/10/2024), dengan tenor sama naik ke level 3,846 persen. 

"​Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," jelasnya. 

3. BI akan optimalkan semua instrumen moneter

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan  bahwa seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk modal asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah. 

"Optimalisasi instrumen moneter pro-market, yaitu SRBI, SVBI, dan SUVBI, terus dilakukan dalam rangka penguatan stabilitas nilai tukar rupiah dan pencapaian sasaran inflasi," tegasnya.

BI akan mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan pasar valas serta mendorong aliran masuk modal asing ke dalam negeri.

Editorial Team