Jakarta, IDN Times – Lebih dari 10 ribu pramugari Air Canada yang tergabung dalam Serikat Pegawai Negeri Kanada (CUPE) resmi memulai aksi mogok pada Sabtu (16/8/2025). Aksi ini merupakan yang pertama sejak 1985 dan berdampak pada sekitar 130 ribu penumpang setiap hari di tengah puncak libur musim panas.
Pemicu mogok adalah perselisihan terkait gaji dan kondisi kerja, khususnya bayaran untuk waktu kerja di darat saat penumpang naik, turun, atau ketika terjadi penundaan.
Pemerintah Kanada segera turun tangan melalui arahan Perdana Menteri Mark Carney dengan melibatkan Dewan Hubungan Industri Kanada (CIRB). Lembaga ini memerintahkan para pramugari kembali bekerja pada Minggu (17/8/2025) pukul 14.00 waktu setempat. Namun, CUPE menolak perintah tersebut dengan menyebutnya tidak konstitusional dan menegaskan bahwa anggotanya tidak akan kembali bekerja.