Jakarta, IDN Times - Ternyata tak sedikit pekerja yang mengalami kecemasan (anxiety) ketika bekerja secara hibrida, yaitu perpaduan antara bekerja di kantor dan jarak jauh. Model kerja hibrida berkembang setelah terjadi pandemik COVID-19, di mana orang-orang membatasi jarak fisik.
Menurut Laporan Khusus Indeks Tren Kerja terbaru dari Microsoft, 87 persen karyawan menyatakan bahwa mereka tetap produktif saat bekerja secara hibrida. Namun, menariknya 48 persen dari karyawan tersebut dilaporkan mengalami kelelahan.
Hal itu menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara bagaimana produktivitas diukur dan dikomunikasikan, yang semakin merenggangkan hubungan antara perusahaan dan karyawan.
Dilansir Indeed, banyak pekerja hibrida yang dapat mengembangkan kecemasan mengenai apakah mereka melakukan pekerjaan yang cukup, dan apakah atasan mereka senang dengan hasil kerja mereka.
Nah, untuk membantu meringankan kecemasan akan performa kerja seperti itu, ada lima tips untuk membantu pekerja memulai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih sehat sebagai karyawan hybrid.