Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cokelatin_1.jpeg
Cokelatin, UMKM binaan SETC (dok. SETC)

Intinya sih...

  • UMKM Cokelatin berhasil menembus pasar internasional seperti Arab Saudi, Hong Kong, Pakistan, dan Amerika Serikat berkat pendampingan dari program SETC.

  • UMKM Sipetek Food membawa produk lokal hingga ke pasar Hong Kong dan membuka lapangan kerja bagi perempuan lansia dan nelayan.

  • Lebih dari 200 UMKM binaan SETC telah berhasil melakukan ekspor ke 47 negara melalui pelatihan, business matching, dan akses ke jejaring global.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) berhasil memberikan pendampingan berkelanjutan kepada 200 lebih usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menembus pasar ekspor di 47 negara.

Dari 200 lebih UMKM tersebut, dua di antaranya bakal berbagi kisah inspiratif di ajang Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Smesco Indonesia, Jakarta pada 22-23 Agustus 2025.

“Festival tahunan yang diinisiasi oleh Sampoerna ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian ekonomi rakyat melalui peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan UMKM,” tulis manajemen Sampoerna dalam keterangan resminya, Selasa (19/8/2025).

1. UMKM Cokelatin

Pendiri UMKM Cokelatin, Irene Surosoputra (dok. SETC)

UMKM pertama yang akan berbagi kisah dan wawasan dalam acara tersebut adalah Cokelatin, produk minuman cokelat bubuk premium berbahan baku lokal dari Sulawesi dan Jawa Timur.

Didirikan oleh Irene Surosoputra pada 2006, Cokelatin lahir dari pencarian alternatif minuman pengganti kopi. 

Berkat pendampingan yang berkelanjutan dari program SETC, Cokelatin kini telah menembus pasar internasional seperti Arab Saudi, Hong Kong, Pakistan, dan Amerika Serikat. Dengan tagline “Bangga Minum Coklat Indonesia," Cokelatin tak hanya menghadirkan produk unggulan, tetapi juga berkontribusi dalam pembinaan petani lokal untuk menghasilkan cokelat berkualitas.

Irene pun akan berbagi kisahnya dalam sesi inspiratif “Ruang Karya” di Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025, dengan topik “Bangun Cerita, Temukan Pasar, Gaet Mitra." Dalam kesempatan tersebut, dia akan membagikan strategi membangun merek lokal yang mampu bersaing di pasar global.

2. UMKM Sipetek Food

Pendiri UMKM Sipetek Food, Aang Permana (dok. SETC)

Selain Cokelatin, kisah sukses lainnya datang dari Sipetek Food, UMKM binaan SETC yang dirintis oleh Aang Permana. Lewat produk Sipetek Crispy Ikan, Aang berhasil mengangkat potensi ikan petek (parambassis ranga) menjadi produk kuliner yang tidak hanya lezat, tetapi juga berdampak sosial.

Usahanya membuka lapangan kerja bagi perempuan lansia dan nelayan, serta membawa produk lokal ini hingga ke pasar Hong Kong.

Aang akan tampil di sesi “Ruang Karya” di Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025, dengan topik “Skalakan Bisnismu: Dari Menentukan Harga Jual Produk Hingga Membangun Ekosistem." Dia akan membagikan pengalamannya dalam menentukan harga jual yang tepat dan membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

3. Pelatihan yang diberikan dari SETC

ilustrasi Entrepreneur (pexels.com/Kuncheek)

Kedua UMKM tersebut merupakan bagian dari lebih dari 200 UMKM binaan SETC yang telah berhasil melakukan ekspor ke 47 negara.

Melalui pelatihan, business matching, dan akses ke jejaring global, SETC diklaim menjadi bukti nyata komitmen Sampoerna dalam mendorong UMKM naik kelas di bawah payung program keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia.”

Editorial Team