Presiden Tiongkok Xi Jinping tiba untuk upacara sambutan di Balai Agung Rakyat, di Beijing, Tiongkok, pada 25 Oktober 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee)
Tiongkok telah memperketat aturan pada perusahaan teknologi besarnya dalam beberapa bulan terakhir. Langkah ini merupakan bagian dari tindakan keras peraturan pemerintah, yang disebut Presiden Xi Jinping sebagai salah satu prioritas utama negara pada 2021.
Bulan lalu, Xi telah mendesak para pejabat untuk meningkatkan upaya mereka untuk mengatur perusahaan online untuk menjaga stabilitas sosial.
Pada selasa, para regulator berjanji untuk menindak berbagai praktik, seperti menyalahgunakan posisi pasar yang dominan, menetapkan harga yang rendah secara artifisial untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar dalam “pembelian kelompok masyarakat”, menggunakan data besar untuk menetapkan harga yang berbeda kepada konsumen, kebocoran informasi, dan aktivitas terkait pajak ilegal.
Secara khusus, perusahaan harus mengambil tindakan pencegahan yang ketat terhadap"lima perilaku, termasuk ekspansi modal yang tidak teratur, memonopoli pasar, menghambat inovasi teknologi oleh pesaing, menyalahgunakan algoritme internet, dan menutup ekosistem digital mereka untuk pihak lain.
“Regulator mewajibkan perusahaan untuk melakukan inspeksi mereka sendiri dalam waktu satu bulan, memperbaiki segala kekurangan, dan membuat pernyataan kepatuhan publik. Pejabat akan terus melacak perilaku perusahaan dan siapa pun yang terbukti melanggar aturan akan dikenakan hukuman berat,” kata SAMR, mengutip CNN.