Gerai Chagee (commons.wikimedia.org/SpotsDGZooa 662)
CHAGEE didirikan oleh pria bernama Zhang Junjie, pengusaha muda yang kini baru berusia 30-an. Zhang bukan berasal dari keluarga pebisnis atau keluarga konglomerat. Ia memulai semua bisnisnya dari bawah.
Pada 2010, Zhang bekerja sebagai asisten toko di jaringan toko teh boba Taiwan. Di sana, ia bertugas membuat minuman teh hingga mengepel lantai. Beberapa tahun berlalu, ia dipromosikan dari karyawan pemula menjadi manajer toko. Lalu, merangkak menjadi supervisor regional, bahkan direktur pelaksana regional.
Sekitar empat tahun sejak pertama bekerja di sana, Zhang menjadi mitra franchise perusahaan tersebut dan mengelola bisnisnya sendiri. Pada 2015, Zhang keluar dari bisnisnya dan bergabung dengan perusahaan teknologi, Shanghai Muye Robotics. Ia menjabat sebagai wakil direktur divisi kemitraan selama dua tahun.
Pada 2017, ia kembali menekuni dunia teh dengan membangun perusahaannya sendiri bernama CHAGEE. Ia bertekad membawa cita rasa dan cara pembuatan teh tradisional China ke dalam brand miliknya.
Dalam beberapa tahun, CHAGEE mulai menguasai pasar teh boba di China dengan nilai penjualan kotor mencapai 10,8 miliar yuan atau sekitar Rp23 triliun. Rata-rata penjualan per bulannya mencapai 24 ribu gelas per toko.
Angka fantastis itu membuatnya memberanikan diri untuk membuka gerai CHAGEE di luar negeri. Saat ini, CHAGEE sudah buka di Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Hong Kong, dan kini Indonesia.
CHAGEE di Indonesia beoperasi di bawah PT Era Boga Nusantara, anak perusahaan dari Erajaya Group.