Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra memaparkan meskipun rupiah menguat, kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian global masih tinggi.
Selain itu, Ariston menyoroti kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump, tetap menjadi faktor yang dapat menekan aset berisiko.
Sementara itu, konflik geopolitik terus membayangi pasar, dengan serangan Israel di Gaza yang masih berlangsung serta prospek penghentian perang di Ukraina yang semakin tidak pasti. Situasi tersebut mendorong investor beralih ke aset aman.
"Harga aset safen emas, masih melambung tinggi, membentuk level tertinggi baru pagi ini di sekitar 3.056 dolar AS per troy ons," tambah Ariston.