Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2024). (IDN Times/Trio hamdani)
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2024). (IDN Times/Trio hamdani)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mendukung kebijakan ketahanan pangan nasional.

Hasto menyampaikan pandangan tersebut menanggapi rencana Prabowo Subianto terkait program bagi-bagi susu gratis yang melibatkan impor 1,5 juta sapi.

"Jadi kalau dalam konpers minggu yang lalu, kan, kami sampaikan data. Data bahwa sentimen positif kesukaan terhadap capres dan cawapres silakan ditayangkan. Itu paling tinggi adalah kepada pasangan Ganjar-Mahfud," kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2024).

1. Hasto sebut program Gama lebih mengutamakan prinsip kerakyatan

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menurut Hasto, program Ganjar-Mahfud (Gama) mencerminkan nilai-nilai moral kebaikan, latar belakang yang baik, dan agenda yang mengutamakan kepentingan rakyat.

Dia menambahkan bahwa program Gama 21 memiliki prinsip kerakyatan yang sangat membumi.

"Berbeda dengan Prabowo-Gibran yang mengadakan susu gratis yang mengandung banyak glukosa dan tidak sehat untuk anak-anak balita dan tidak menyelesaikan masalah stunting itu berasal dari susu impor," sebutnya.

2. Hasto sebut Prabowo-Gibran lebih senang impor

Prabowo saat menghadiri Dialog Pers dan Capres yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesiadi (PWI) di Gedung Dewan Pers, Kamis (4/1/2024). (Dok. TKN Prabowo-Gibran)

Hasto menegaskan bahwa perbedaan antara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo-Gibran terletak pada kecenderungan Prabowo-Gibran yang lebih suka mengimpor barang dan menaikkan pajak rakyat.

"Prabowo-Gibran lebih suka mengimpor dan menaikkan pajak rakyat. Inilah yang mungkin menjadi motif pertemuan antara Prabowo dan Jokowi," tambah Hasto.

3. Rencana impor sapi untuk memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri

Prabowo saat menghadiri Dialog Pers dan Capres yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesiadi (PWI) di Gedung Dewan Pers, Kamis (4/1/2024). (Dok. TKN Prabowo-Gibran)

Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan wacana mengimpor sapi dari India untuk memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri.

Kebijakan itu akan dijalankan apabila dirinya terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Impor sapi itu untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri, terutama dalam mengimplementasikan program susu gratis.

"Kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta sapi. Kira-kira begitu strategi kita. Ini tidak instan tapi ada will, ada kehendak," kata Prabowo dalam diskusi jelang Hari Pers Nasional (HPN), bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Kantor PWI Pusat, Gedung Dewan, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

Editorial Team