Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog Habis

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Zukifli Hasan alias Zulhas menegaskan impor beras bukanlah keputusan yang dicetuskan Kemendag.
Dia mengatakan, impor beras dilakukan karena cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog kian menipis. Di sisi lain, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan stok beras Indonesia surplus.
"Beras ini kami gak setuju karena Mentan mengatakan surplus. Tetapi beberapa kali Bulog berasnya habis. Diputuskan dalam ratas, dipimpin Presiden langsung, untuk membeli beras seminggu pertama gak dapat, minggu kedua gak dapat, minggu ketiga gak dapat, minggu keempat gak dapat. Akhirnya diputuskan, sudah ada suratnya dari Menko agar kita impor beras 500 ribu ton," kata Zulhas dalam konferensi pers virtual, Senin (2/1/2023).
1. Zulhas tak terima Kemendag disebut tukang impor
Zulhas mengatakan, Kemendag hanyalah pengeksekusi importasi, dalam hal ini menerbitkan izin impor. Sementara itu, rekomendasi impor, penetapan kuota, dan penugasannya dilakukan oleh instansi lain, meliputi Kementan, Bulog, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Kemenko Perekonomian.
"Jadi apa yang ingin diimpor itu bukan diputuskan oleh Kemendag. Kami boleh dikatakan instansi pendukung. Oleh karena itu ada rapat Menko yang memutuskan pada rapat Menko. Yang diusulkan sekarang ada yang namanya Bapanas untuk penugasan, menghitung, dan sebagainya. Ada Kementerian Pertanian. Kita sifatnya pelaksana," ujar Zulhas.
Oleh sebab itu, dia tak terima jika Kemendag disebut-sebut sebagai tukang impor.
"Beras kami gak setuju, jangan dibilang tukang impor tukang impor. Kami gak setuju impor," ucap dia.