Jakarta, IDN Times - Di tengah rencana mewujudkan pemindahan ibu kota negara (IKN) baru ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, tiba-tiba calon investor asal Jepang memutuskan mundur dari proyek pendanaan IKN. Calon investor yang dimaksud adalah perusahaan modal ventura, Softbank.
Pada 2020, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, pernah menyebut Softbank bakal menggelontorkan dana investasi senilai 100 miliar dolar AS atau setara Rp1.432 triliun. Tetapi, tiba-tiba Softbank memutuskan mundur. Padahal, CEO Softbank Masayoshi Son sudah ditunjuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai anggota dewan komite pengarah IKN.
Dikutip dari laman Bloomberg, Sabtu (12/3/2022), mundurnya Softbank dari pendanaan proyek IKN disampaikan Luhut ketika diwawancarai pada Rabu, 9 Maret 2022. "Tidak ada lagi cerita mengenai Masayoshi. Dia sudah keluar (dari pendanaan IKN)," ujar Luhut.
Namun, menurut Luhut, Softbank tidak memberikan penjelasan alasan mereka membatalkan pendanaan investasi di IKN Nusantara itu. Lalu, apa komentar Softbank soal mundurnya mereka dari proyek IKN Nusantara? Apa pula respons Satgas IKN mengenai mundurnya Softbank? Apakah akan mengganggu pembangunan IKN?