Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan tetap akan mengelola utang secara hati-hati dan secara berkelanjutan pada 2022 mendatang. Hal itu dilakukan Sri Mulyani mengingat utang digunakan sebagai salah satu intrumen penting dalam kebijakan fiskal yang countercyclical.
Di sisi lain, pengelolaan utang secara hati-hati dan berkelanjutan diperlukan lantaran adanya proyeksi kenaikan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2022 dibandingkan rasio utang 41,05 persen pada 2021.
"Untuk rasio utang kami targetkan 43,76 persen hingga 44,28 persen di tahun depan," kata Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (31/5/2021).