Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan cukup parah sepanjang 2020.
Serangan pandemik COVID-19 pada awal tahun 2020 menjadi biang keladi penyebab tekanan tersebut. Bukan hanya rupiah, tekanan juga turut dirasakan mata uang lainnya di hampir seluruh belahan dunia.
"Selama tahun 2020, nilai tukar mengalami pergerakan yang dinamis mengikuti sentimen global. Pada Maret dan April sempat terjadi gejolak gelombang capital outflow akibat kepanikan terjadinya pandemik sehingga menyebabkan nilai tukar seluruh dunia mengalami penurunan," kata Sri Mulyani dalam Sidang Paripurna di DPR RI, Kamis (15/7/2021).