ilustrasi ekonomi (IDN Times)
Kondisi tersebut membuat pemerintah mengambil langkah-langkah extraordinary atau luar biasa untuk memulihkan perekonomian nasional. Berbagai macam stimulus lewat anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar hampir Rp700 triliun siap digelontorkan Sri Mulyani untuk membantu pemulihan ekonomi tahun ini.
Namun, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia belum akan menyentuh zona poistif. Pertumbuhan ekonomi diprediksi bakal mencapai minus 0,1 - 1 persen pada kuartal I 2021. Sri Mulyani memperkirakan realisasinya nanti dapat menyentuh 0,1 persen.
"Kita berharap bisa mencapai zona netral, tapi kita masih mungkin mendekati di 0,1 negatif," ucap Sri Milyani dalam Konferensi Pers APBN Kita yang digelar secara virtual, Selasa (23/3/2021).
Kendati demikian, Sri Mulyani tetap konsisten memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2021 antara 4,5 persen hingga 5,3 persen.
Pertumbuhan positif dari sisi kredit perbankan, kredit investasi, dan kredit modal kerja menjadi faktor yang membuat Sri Mulyani yakin target pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun tersebut bisa terwujud.
"Dari sisi kredit perbankan, kredit investasi, dan kredit modal kerja yang mengalami belok ke atas dan kami berharap ini bisa terakselerasi seiring dengan kegiatan ekonomi yang makin positif dan dengan tanda-tanda ini pemulihan ekonomi yang semakin kuat tentu kita harapkan tetap terjaga," jelas dia.