Ilustrasi - Para pemimpin KTT G20 termasuk Presiden Jokowi berfoto di Osaka, Jepang) www.twitter.com/@jokowi
Dalam kesempatan yang sama, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga turut mengomentari revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh OECD.
Menurut Sri Mulyani, revisi ke atas oleh OECD merupakan satu hal yang menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia berjalan cukup baik dan kuat.
"Jadi tidak semua negara-negara G20 direvisi ke atas outlooknya, beberapa negara terutama di Eropa, Rusia, Tiongkok, Afrika Selatan, dan Arab Saudi itu mengalami revisi ke bawah oleh OECD. Ini akibat perkembangan COVID-19, maupun pemulihan ekonomi yang nampaknya mengalami pelemahan," ujarnya.
Adapun OECD melakukan revisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari awalnya hanya 4 persen menjadi 4,9 persen pada 2021. Kemudian untuk 2022, OECD merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1 persen menjadi 5,4 persen.