Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar. (dok. Kementerian Luar Negeri)
Dalam kesempatannya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, ASEAN akan memimpin dan memberikan contoh dalam memenuhi komitmennya terhadap salah satu tantangan global terbesar, yaitu perubahan iklim untuk memastikan keberlanjutan masa depan.
Meskipun tujuan tersebut adalah tujuan yang mulia, transisi secara bertahap sangat penting untuk memastikan bahwa stabilitas ekonomi dan sosial tidak terganggu. Mencapai tujuan lingkungan membutuhkan stabilitas politik, yang didukung oleh tatanan ekonomi dan sosial yang kuat.
Kata dia, ada tanda-tanda bahwa komitmen yang dibuat dalam pertemuan UNFCCC (Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim) telah diabaikan di banyak negara maju dengan dibukanya kembali pertambangan batu bara dan pembangkit listrik, serta meningkatnya eksplorasi dan penggunaan bahan bakar fosil.
Hal itu, menurutnya mencerminkan fakta bahwa sebagian besar ekonomi di seluruh dunia masih bergantung pada energi yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil dan terkait dengan gangguan ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh transisi yang cepat.
"Dalam konteks ini, saya percaya bahwa penting untuk menyesuaikan pembiayaan berkelanjutan dengan kebutuhan ASEAN secara keseluruhan karena kita adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan berkembang. Namun tetap saja, pengentasan kemiskinan tetap menjadi salah satu tujuan mendasar kita," tambahnya.