Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengakui bahwa pembayaran insentif bagi tenaga kesehatan di daerah sedikit lama dibandingkan tenaga kesehatan di pusat. Penyebabnya tidak lain adalah kemampuan pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran yang tidak bisa cepat.
"Untuk tenaga kesehatan daerah memang menjadi tantangan buat kita. Dana sudah diberikan dalam bentuk DAU (Dana Alokasi Umum), tetapi kecepatan daerah tidak seragam. Ini yang sering menjadi kendala," ujar Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, dalam diskusi virtual bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jumat (17/7/2021) malam.
Adapun insentif tenaga kesehatan di pusat diklaim Yustinus, relatif tidak ada masalah hanya saja masih ada lima persen tunggakan dari tahun lalu yang merupakan masalah administrasi.
"Untuk klaim rumah sakit juga terus kita percepat. Yang sudah tidak ada dispute, Juli ini kita akan selesaikan semuanya, yang masih ada dispute terus kita carikan solusinya, paling lambat September dibayarkan," ucap dia.