IDN Times/Hana Adi Perdana
Dilansir dari ANTARA, Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron membeberkan adanya laporan pembengkakan biaya konstruksi (cost overrun) proyek KCJB hingga Rp4,1 triliun.
Herman pun meminta proyek tersebut agar segera diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Arya mengatakan pembengkakan itu wajar, pasalnya KCJB adalah proyek kereta cepat pertama di Indonesia, sehingga terjadi perubahan desain yang membuat anggaran bengkak. Selain itu, adanya pandemik COVID-19 membuat pengerjaan proyek lebih lama, hingga akhirnya ada biaya tambahan.
"Sederet pembengkakan anggaran itu hal yang wajar, namanya juga pembangunan awal. Itu membuat beberapa hal jadi agak terhambat. Di mana-mana juga kemunduran macam itu akan menaikkan biaya, sudah pasti. Jadi, inilah langkah yang harus diambil supaya pembangunan yang hampir 80 persen yang bagus ini tak terhalang," ujar Arya.
Ketiga, Arya mengatakan adanya kenaikan harga pada tanah yang menjadi lokasi pembangunan. Sehingga proses pembebasan tanah membutuhkan tambahan anggaran.
"Harga tanah seiringan dengan waktu juga ada perubahan, ada kebaikan harga tanah. Itu wajar terjadi. Dari dulu pembangunan itu pasti ada perubahan-perubahan di sana yang membuat pembengkakan anggaran, jadi dua ini yang membuat anggaran naik," tutur dia.