Kebijakan moneter (finansialku.com)
Dia menyebutkan, pendekatan restriktif (pengetatan moneter global) kemungkinan akan mendorong Amerika Serikat dan ekonomi Zona Euro termasuk Inggris ke dalam resesi.
Adapun Zona Euro dan Inggris mungkin sudah mencapai titik tersebut, sementara perekonomian AS yang berada di posisi yang lebih kuat diperkirakan Standard Chartered akan masuk ke dalam resesi pada paruh pertama tahun 2023.
"Namun demikian, pertumbuhan perekonomian global diperkirakan akan meningkat di paruh kedua tahun 2023 setelah AS dan zona Euro keluar dari resesi yang relatif dangkal," tuturnya.
Sementara itu, China akan menjadi pendorong penting bagi pemulihan global yang diharapkan terjadi di paruh kedua tahun ini, menyusul pertumbuhan yang lesu pada 2022.
Tingkat konsumsi di China diperkirakan mulai pulih pada kuartal kedua seiring pelonggaran peraturan pembatasan kegiatan masyarakat terkait COVID di negara tersebut.
Sebaliknya, kawasan ASEAN mengalami perbaikan pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu setelah melewati tahun 2021 yang penuh tantangan, ketika pembatasan kegiatan masyarakat terkait COVID berdampak pada aktivitas ekonomi.
"Wilayah ini diperkirakan akan mengalami pemulihan yang berlanjut, khususnya pada konsumsi domestik, mobilitas tenaga kerja, dan pariwisata di tahun 2023,"tutupnya.