Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun hingga kuartal III 2024. (Dok/Istimewa).
Senada, Chief Financial Officer Citi Indonesia, Sujanto Su memastikan, utang Sritex kepada bank tak akan berpengaruh pada rasio kredit bermasalah Citi Indonesia.
“Jadi secara NPL-nya nett di pembukuan kita sudah full provision, sehingga tidak akan memengaruhi kinerja kami di tahun ini,” ujar Sujanto.
Adapun, Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun pada sembilan bulan pertama 2024, meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan oleh biaya operasional yang lebih efisien yang menghasilkan perbaikan Cost to Income Ratio (CIR) menjadi 41,9 persen dari 59,8 persen
di tahun sebelumnya.
Peningkatan Laba Bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 4,1 persen dari sebelumnya 2,8 persen pada 2023 dan peningkatan Return on Equity (ROE) menjadi 15,4 persen dari 12,7 persen. Kemudian, Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 291 persen dan 124 persen, di atas ketentuan minimum.