Jakarta, IDN Times - Head of IPOT Fund & Bond, Dody Mardiansyah menjelaskan, penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen menciptakan peluang menarik di pasar obligasi, khususnya bagi investor yang sebelumnya menempatkan dananya di deposito.
Obligasi yang telah diterbitkan dan masih beredar di pasar sekunder umumnya menawarkan tingkat kupon tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi baru yang akan terbit di tengah tren suku bunga yang menurun.
“Ketika suku bunga turun, harga obligasi lama akan naik karena investor bersedia membayar lebih mahal untuk mendapatkan imbal hasil (yield) yang lebih tinggi dari kupon tetap tersebut. Hal ini terjadi sebagai bentuk penyesuaian pasar agar yield obligasi lama selaras dengan suku bunga acuan yang baru,” kata Dody dalam keterangan tertulis, Jumat (23/5/2025).