Jakarta, IDN Times - Sebagian besar warga di Tanah Air menilai harga minyak goreng curah masih mahal meski mafianya sudah diringkus oleh Kejaksaan Agung. Rata-rata harga migor curah yang dijual di dekat rumah warga berkisar Rp15 ribu hingga Rp19 ribu.
Itu merupakan temuan dari Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dipaparkan oleh Direktur Eksekutif Burhanudin Muhtadi pada Senin, (11/7/2022). Survei itu dilakukan pada periode 16 Juni 2022 hingga 24 Juni 2022 dan melibatkan 1.200 responden.
Tim survei IPI mendatangi para responden dan menanyakan secara tatap muka. Penarikan sampel responden dilakukan metode multistage random sampling.
Hasilnya, sebanyak 58,3 persen responden mengatakan harga migor kurang terjangkau. Sedangkan, sebanyak 17 persen responden menyebut harga migor tidak terjangkau sama sekali. Dari survei itu terungkap, sebanyak 22,9 persen saja responden yang menyatakan harga migor sudah mulai bisa dijangkau oleh masyarakat.
Hal ini bertolak belakang dengan ekspektasi publik bahwa saat mafia migor sebagian sudah berhasil diringkus oleh Kejaksaan Agung, harga komoditas tersebut bisa kembali ke Harga Ekonomis Tertinggi (HET) yakni Rp14 ribu.
"Meski harga mulai turun, tetapi bagi sebagian masyarakat 70 persen masih kurang atau tidak terjangkau sama sekali. Dibanding (survei) sebelumnya, angkanya lebih tinggi lagi yang mengatakan harga migor kurang terjangkau. Penegakan hukum itu berhasil menurunkan harga migor tetapi belum banyak, masih cukup besar masyarakat menilai harga migor belum terjangkau," ungkap Burhanudin seperti dikutip dari YouTube IDN Times pada hari ini.
Apakah masyarakat masih kesulitan untuk mengakses komoditas migor saat ini?