Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Swiss
ilustrasi bendera Swiss (unsplash.com/aleks_marinkovic)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Swiss memprediksi pertumbuhan ekonominya akan melambat pada 2026. Perlambatan ini disebabkan oleh tingginya tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS) sebesar 39 persen kepada barang impor asal Swiss. 

Pada Agustus 2025, ekspor jam tangan mewah asal Swiss ke AS mengalami penurunan tajam dibandingkan Juli. Padahal, Swiss mengandalkan ekspor sebagai pendapatan terbesar negaranya dan salah satu tujuan ekspor utamanya ke AS.

1. Ekonomi Swiss diprediksi hanya tumbuh 0,9 persen pada 2026

ilustrasi bendera Swiss (pexels.com/casperdew)

Menteri Ekonomi Swiss (SECO) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi negaranya hanya tumbuh 0,9 persen pada 2026. Angka ini menurun dari prediksi pemerintah sebelumnya yang mencapai 1,2 persen pada 2026. 

Dilansir CNBC, angka ini menunjukkan penurunan signifikan. Sebab, pemerintah setempat memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Swiss pada tahun ini mampu mencapai 1,3 persen dan angka ini berada di bawah rata-rata pertumbuhan. 

“Tingginya tarif resiprokal AS ini akan berdampak lebih jauh pada pertumbuhan ekonomi Swiss ke depannya,” ungkap SECO.

2. Swiss mengupayakan negosiasi untuk kurangi tarif AS

Menteri Ekonomi Swiss, Guy Parmelin menyebut, sudah berbicara dengan perwakilan AS. Ia akan melanjutkan negosiasi mengenai penurunan tarif resiprokal dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent. 

“Kami akan melanjutkan negosiasi diplomatik dan politik untuk mencapai pengurangan tarif dan kebijakan tambahan lainnya. Pemerintah masih menunggu sinyal dari AS dan kami akan melanjutkan kontak di level tinggi dan teknis,” ungkapnya, dikutip dari Swiss Info.

Parlemen menyampaikan pentingnya keterbukaan dalam bidang ekonomi. Menurutnya, sebanyak 85 persen dari negara di dunia ingin melanjutkan kebijakan multilateral dan negara besar justru membentuk blok yang memicu kekhawatiran. 

3. Pengangguran di Swiss tidak terdampak signifikan perlambatan ekonomi

ilustrasi pengangguran (unsplash.com/henniestander)

Pasar tenaga kerja di Swiss masih dalam kondisi baik di tengah perlambatan ekonomi imbas tarif AS. Angka pengangguran di Swiss masih stabil di angka 2,8 persen pada September. 

SECO mengatakan jumlah pengangguran di Swiss naik 1.128 orang atau 0,9 persen dibandingkan sebulan sebelumnya. Pada September total pengangguran di negara Eropa Barat itu mencapai 133.233 orang. 

Jumlah pengangguran di Swiss mengalami kenaikan pada Agustus 2025 yang mencapai 2,8 persen. Pada Juli, tingkat pengangguran mengalami penurunan yang mencapai 2,7 persen.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy