Jakarta, IDN Times - Eropa dan Amerika Serikat (AS) memberlakukan standar yang ketat untuk produk baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Tentunya, itu menjadi sesuatu yang harus diperhatikan oleh Indonesia karena bercita-cita menjadi pemain baterai EV global.
Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, mengatakan dari sisi pertambangan, proses ekstraksi nikel harus mematuhi standar praktik pertambangan yang baik yang telah ditetapkan. Tak hanya itu, pembangkit listriknya pun harus berbasis energi terbarukan.
"Itu adalah persyaratan untuk baterai yang akan dikirim ke Eropa dan Amerika Serikat, dan satu lagi, lingkungan dalam hal potensi limbah industri harus memenuhi standar yang sangat ketat," kata Toto dalam Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Jakarta, Kamis (7/9/2023).