Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Zhong Shanshan (Website/nongfuspring.com)
Zhong Shanshan (Website/nongfuspring.com)

Intinya sih...

  • Lonjakan saham Nongfu Spring

  • Proyeksi pertumbuhan bisnis Nongfu Spring

  • Persoalan yang menimpa Nongfu Spring

  • Lonjakan saham Nongfu Spring

  • Tahta orang terkaya China kembali ke Zhong Shanshan berkat lonjakan saham Nongfu Spring sebesar 35,8 persen di bursa Hong Kong tahun ini.

  • Proyeksi pertumbuhan bisnis Nongfu Spring

  • Nongfu Spring diproyeksikan tumbuh 13,6 persen secara tahunan dengan penjualan mencapai 48,7 miliar yuan pada 2025.

  • Persoalan yang menimpa Nongfu Spring

  • Zhong pernah dituduh merendahkan mantan mitra bisnisnya dan menghadapi masalah hubungan masyarakat serta perang harga.

Jakarta, IDN Times - Zhong Shanshan, pendiri sekaligus pemimpin perusahaan raksasa minuman Nongfu Spring kembali merebut tahta orang terkaya di China. Hal itu terjadi di tengah persaingan yang terjadi antara perusahaannya dengan sang rival, Hangzhou Wahaha Group.

Menurut perkiraan Forbes, Zhong yang kini berusia 70 tahun memiliki harta kekayaan 65,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp1.071,9 triliun berasal dari kepemilikan sahamnya di Nongfu Spring.

Dia pun kini tercatat sebagai orang nomor satu dalam Daftar Miliarder di China, tepat di depan Zhang Yiming yang merupakan co-founder ByteDance dengan harta kekayaan 65,5 miliar dolar AS. Harta itu berasal dari sahamnya pada induk usaha TikTok tersebut.

1. Lonjakan saham Nongfu Spring

ilustrasi saham naik (freepik.com/creativeart)

Kembalinya taipan minuman tersebut ke tahta orang terkaya China merupakan hasil dari lonjakan saham Nongfu Spring yang tercatat di bursa Hong Kong sebesar 35,8 persen pada tahun ini.

Reli ini ditopang oleh prospek yang lebih cerah bagi bisnis air minum dalam kemasan sebagai inti perusahaan, yang terpuruk tahun lalu karena merek lain menggunakan diskon besar-besaran untuk bersaing menarik konsumen.

"Tahun ini, tekanan diskon diperkirakan akan mereda karena Beijing berupaya mengendalikan perang harga di berbagai industri untuk membantu perekonomian yang menghadapi tekanan deflasi," ujar Ahli Strategi Sekuritas di Everbright Securites International, Kenny Ng, dikutip dari situs resmi Forbes, Senin (28/7/2025).

2. Proyeksi pertumbuhan bisnis Nongfu Spring

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)

Sementara itu, analis di Perusahaan Riset Morningstar, Jacky Tsang mengatakan, Nongfu Spring sebagai pemimpin industri diproyeksikan mendapat keuntungan dari konsumen yang menimbun air minum dalam kemasan selama musim panas, terutama karena platform e-commerce China memberikan subsidi untuk mengembangkan platform pengiriman makanan mereka.

Dalam catatannya selama Juli 2025, Tsang memprediksi penjualan di Nongfu Spring akan tumbuh 13,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 48,7 miliar yuan atau 6,8 miliar dolar AS pada 2025. Itu sekaligus mencerminkan penjualan yang meningkat dari bisnis teh perusahaan.

Tahun lalu, pendapatan Nongfu Spring stagnan di angka 42,9 miliar yuan karena Nongfu Spring mengalami serangan dan persidangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal itu disampaikan perusahaan dalam laporan tahunannya.

3. Persoalan yang menimpa Nongfu Spring

ilustrasi kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Zhong sebagai pemimpin perusahaan pernah dituduh mengumpulkan kekayaannya dengan merendahkan mantan mitra bisnisnya, mendiang Zong Qinghou yang merupakan pendiri Wahaha Gorup, raksasa minuman asal Hangzhou. Zhong pun membantah tuduhan tersebut, tetapi langsung terkena kritik lainnya dari pelanggan nasional yang menyebutkan kemasan Nongfu Spring pro Jepang.

"Saham perusahaan anjlok akibat masalah hubungan masyarakat dan perang harga tersebut, yang menyebabkan Zhong kehilangan posisinya sebagai orang terkaya di China. Namun, lanskap persaingan berubah tahun ini dan mungkin akan semakin menguntungkan Nongfu Spring seiring manajemen Wahaha menghadapi perseteruan keluarga yang semakin memanas," tutur Kenny Ng.

Editorial Team