Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Erick menuturkan, ada alasan mengapa insan-insan PFN tak hanya berasal dari dunia film, tapi juga musik.
“Kenapa direkrut ada orang film, ada orang musik, termasuk Balai Pustaka itu kan juga bagian sejarah yang akan dikonsolidasikan,” tutur dia.
Erick mengatakan, PFN dirancang untuk dikonsolidasi dengan BUMN Lokananta dan PT Balai Pustaka (Persero).
Lokananta sendiri adalah studio musik pertama di Indonesia. Sementara, Balai Pustaka adalah BUMN yang bergerak di bidang industri kreatif dengan memproduksi film, komik digital, hingga gim.
Oleh sebab itu, Ifan yang berasal dari dunia musik dipilih memimpin PFN.
“Jadi tunggu waktunya, karena ini kajian sedang proses, manajemen sudah dibentuk, asetnya juga bagus, ada PFN. Nah ini mengkonsolidasi tadi antara cetak, suara, gambar yang dimiliki pemerintah di bawah BUMN untuk menjadi satu kesatuan. Jadi sejalan juga dengan konsolidasi BUMN,” tutur Erick.