Upacara Perayaan Satu Abad Revitalisasi Pendidikan Kepelautan di Indonesia (dok. BKIP Kementerian Perhubungan)
Adapun perkembangan pendidikan kepelautan di Indonesia telah dimulai sejak zaman kerajaan, yang diawali pada masa kerajaan tertua di Nusantara, yaitu sejak Kerajaan Kutai pada tahun 400 Masehi. Kemudian hingga awal abad ke-16 di berbagai kerajaan lain.
Pada 1915, Belanda yang kala itu menjajah Indonesia mendirikan sekolah kepelautan di Makassar yang diberi nama Kweekschool voor Inlandsche Schepelingente Makassar (Sekolah Kejuruan untuk Awak Kapal Pribumi di Makassar). Sekolah itu berganti nama dua kali, hingga akhirnya pada 1950 bernama Sekolah Latihan Penyeberangan Laut Sulawesi (SLPS) dengan dua jurusan, Nautika dan Teknika.
Pada 1953, didirikan Pendidikan pelayaran dengan nama Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) yang menyelenggarakan Program Diploma III, dengan 2 jurusan Nautika dan Teknika. Pada tanggal 27 februari 1957, AIP diresmikan oleh Presiden Soekarno, dan menjadi Akademi Pelayaran Pertama di Indonesia yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari, Mangga Dua Ancol, Jakarta Utara.
Saat ini, pendidikan kepelautan telah berkembang dengan pesat. Pemenuhan terhadap standar pendidikan nasional maupun standar pendidikan pelayaran internasional senantiasa menjadi fokus dari lembaga-lembaga pendidikan pelayaran.
Indonesia kini terikat untuk selalu menyesuaikan dengan perkembangan dunia internasional di bidang pelayaran. Sebab, Indonesia sudah terdaftar sebagai anggota International Maritime Organization (IMO) sejak 18 Januari 1961, dan menjadi Anggota Dewan IMO kategori C, serta dengan meratifikasi 26 konvensi IMO, termasuk konvensi dalam bidang kepelautan.