Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Pemerintah disebut jujur sampaikan dataHasan memastikan pemerintah tidak pernah menutup-nutupi kondisi ekonomi. Dia menjelaskan Badan Pusat Statistik (BPS) tetap merilis data apa adanya, baik ketika pertumbuhan melambat maupun meningkat.

  • Data naik maupun turun dikeluarkan oleh lembaga yang samaHasan merinci saat kuartal IV-2024, setelah Presiden Prabowo Subianto menjabat, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,02 persen. Selanjutnya, kuartal I-2025 turun menjadi 4,87 persen, dan keduanya disampaikan secara terbuka.

  • Prabowo respons pertumbuhan ekonomi secara optimisHas

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi merespons pihak-pihak yang meragukan data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025.

Dia menilai sebagian kalangan hanya percaya data saat angkanya menurun, namun meragukan saat datanya menunjukkan peningkatan.

Hasan menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar 5,12 persen tetap harus dilihat secara objektif, bukan seperti mempercayai ramalan zodiak yang hanya dipercaya jika sesuai keinginan.

"Jangan kemudian kalau turun dipercaya, kalau naik kemudian menjadi tidak percaya. Kita kan nggak memperlakukan ini seperti ramalan zodiak kan. Kalau sesuai kita percaya, kalau nggak sesuai kemudian kita nggak," kata Hasan di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

1. Pemerintah disebut jujur sampaikan data

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)

Hasan memastikan pemerintah tidak pernah menutup-nutupi kondisi ekonomi. Dia menjelaskan Badan Pusat Statistik (BPS) tetap merilis data apa adanya, baik ketika pertumbuhan melambat maupun meningkat.

"Pemerintah itu jujur-jujur aja lho mengeluarkan data. Kalau turun dibilang turun, kalau naik dibilang naik," tegasnya.

2. Data naik maupun turun dikeluarkan oleh lembaga yang sama

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Hasan merinci saat kuartal IV-2024, setelah Presiden Prabowo Subianto menjabat, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,02 persen. Selanjutnya, kuartal I-2025 turun menjadi 4,87 persen, dan keduanya disampaikan secara terbuka.

Dia kembali menekankan data dari BPS tidak berubah metode dan data di atas tetap berada di bawah pemerintahan yang sama, sehingga seharusnya diterima secara konsisten, tanpa bias.

"Tapi memang ada sebagian kalangan yang kalau turun dia percaya, kalau naik dia tidak percaya. Padahal dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, dikeluarkan oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama," tambahnya.

3. Prabowo respons pertumbuhan ekonomi secara optimis

Presiden Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8). (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Hasan mengatakan Prabowo optimis menanggapi rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12 persen. Prabowo menilai capaian tersebut menunjukkan strategi transformasi nasional masih berada di jalur yang tepat.

"Pak Presiden kemarin optimis, Presiden bilang dengan pertumbuhan ekonomi seperti ini artinya strategi transformasi nasional kita sedang berada di jalan yang benar. Itu kata-kata Presiden kemarin menanggapi hasil pengumuman pertumbuhan ekonomi kita," tambah Hasan.

Editorial Team