Jakarta, IDN Times - Tanoto Foundation membantah menggunakan dana pemerintah untuk pengembangan program pendidikan. Hal ini terkait Program Organisasi Penggerak Kemendikbud yang sedang ramai diperbincangkan.
Communications Director Tanoto Foundation, Haviez Gautama, mengatakan Tanoto Foundation dipilih oleh Kemendikbud menjadi salah satu pelaksana Program Organisasi Penggerak (POP).
Dalam program ini, Kemendikbud mengundang seluruh organisasi massa (ormas) di Indonesia untuk berkompetisi membangun sekolah penggerak dan menyediakan pilihan kepada ormas untuk membiayai pelaksanaan POP secara mandiri (dengan dana sendiri) dan/atau mengajukan permohonan pendanaan kepada pemerintah.
"Dengan demikian keikutsertaan dalam POP, melalui Program PINTAR Penggerak, didesain tidak menggunakan dana pemerintah, namun sepenuhnya dibiayai dana sendiri dengan nilai investasi lebih dari Rp50 miliar untuk periode dua tahun (2020-2022)," kata Haviez dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu (22/7/2020).