Jakarta, IDN Times – Pasar saham Swiss anjlok, kabinet menggelar rapat darurat, dan Presiden Swiss, Karin Keller-Sutter, dikecam karena gagal menangani panggilan penting dengan Amerika Serikat (AS). Pada Jumat (1/8/2025), Presiden AS Donald Trump tiba-tiba memberlakukan tarif ekspor sebesar 39 persen terhadap Swiss, yang disebut sebagai salah satu tarif tertinggi dalam kebijakan perdagangan barunya.
Industri mewah yang jadi andalan Swiss kini terancam, dengan puluhan ribu pekerjaan berisiko hilang menurut asosiasi industri. Media lokal menyebut negosiasi selama tiga bulan sebelumnya diyakini berhasil menekan tarif menjadi 10 persen untuk ekspor ke pasar AS.
Produk unggulan Swiss seperti jam tangan mewah, perhiasan, cokelat, mesin, hingga farmasi menjadi sasaran utama. Namun setelah panggilan telepon berdurasi 30 menit pada Kamis (31/7) malam, yang disebut “buruk”, “gagal”, dan “salah perhitungan”, Trump menjatuhkan tarif lebih tinggi dari 31 persen yang diumumkan saat hari pembebasannya di bulan April.
Seorang sumber pemerintah mengatakan hal itu secara gamblang. “Panggilan itu tidak berhasil,” katanya, dikutip dari The Guardian.