Tekor APBN Capai Rp548,9 Triliun per Oktober 2021

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp548,9 triliun pada Oktober 2021.
Defisit tersebut merupakan 54,5 persen dari target Rp1.006,4 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyatakan, realisasi defisit tersebut 3,29 persen terhadap gross domestic product (GDP).
"Di dalam APBN, total defisitnya tadinya didesain Rp1.006,4 triliun, jadi Rp548,9 itu 54,5 persen dari target defisit APBN. Dibandingkan tahun lalu yang defisit totalnya mencapai Rp764,8 triliun maka ini penurunan 28,2 persen. Drop sangat tinggi dan ini menunjukkan kesehatan atau tren membaik," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita edisi Oktober 2021, Kamis (25/11/2021).
1. Defisit APBN Oktober 2021 lebih rendah dari Oktober 2020
Defisit APBN yang terjadi pada Oktober 2021 tercatat lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu, baik dari segi nominal maupun presentase.
Hal ini dianggap Sri Mulyani sesuai dengan kemauan pemerintah yang ingin APBN sehat dan tetap bisa mendorong serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"Kalau dilihat dari presentase terhadap GDP, defisit kita 3,29 persen dari GDP. Ini juga lebih rendah dari posisi defisit tahun lalu yang mencapai 4,67 persen dari GDP," tutur dia.