Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Diskusi media Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Diskusi media Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • PT Telkom Indonesia memulai pembangunan data center di Batam dengan biaya investasi Rp1,4 triliun
  • Kebutuhan data center di Indonesia besar karena 200 juta pengguna internet dan banyaknya aplikasi
  • Data center dibutuhkan untuk menghadapi penggunaan AI yang makin luas, Telkom menggunakan infrastruktur AI dalam proyek data center di Batam
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui anak usahanya, NeutraDC dan NeutraDC Nxera Batam telah memulai pembangunan pusat data alias data center di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam, Kepulauan Riau.

Proyek itu memakan biaya investasi Rp1,4 triliun, dan ditargetkan rampung pada kuartal III-2025.

Telkom sendiri saat ini sudah memiliki data center di Singapura. Head of Digital Vertical Ecosystem Government & Public Service Telkom Indonesia, Gde Ngurah Sandhy Widyasthana mengatakan perusahaan memang aktif membangun data center secara internal dan juga dengan kolaborasi.

“Menjadi digital platform kita membutuhkan data center. Kita membutuhkan data center di Indonesia salah satunya untuk menjaga keamanan data, bank data di Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Sandhy tersebut dalam diskusi Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas, Jumat (4/10/2024).

1. Kebutuhan data center Indonesia sangat besar

Demi mendukung langkah transformasi perusahaan sekaligus memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, Telkom secara kontinyu menerapkan berbagai program serta aktivasi belajar dan inovasi bagi seluruh karyawan, baik hard skill maupun soft skill. (Dok. Telkom)

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan kebutuhan data center di Indonesia memang cukup besar. Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan kebutuhan itu tercermin dari jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 200 juta orang, ditambah banyaknya pengembang aplikasi.

“Dari yang startup, unicorn, dekacorn gitu kan, belum lagi semua layanan pemerintah juga ada 27 ribu aplikasi gitu ya. Yang tentu juga membutuhkan bagaimana media penyimpanan data yang cukup besar,” ucap Heru.

Heru menilai, dalam pengembangan data center, Telkom punya kelebihan karena pengalamannya yang sangat banyak pada proyek-proyek yang berfokus pada dunia digital.

2. Demi persiapkan diri menghadapi luasnya penggunaan AI

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup paruh tahun pertama 2024 dengan pertumbuhan positif. (dok. Telkom)

Pria yang akrab disapa Sandhy itu mengatakan, masa depan data center sangatlah besar. Data center dibutuhkan untuk menghadapi penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI) yang makin luas.

“Karena memang ke depannya data center sangat dibutuhkan,” ujar Sandhy.

Dalam proyek data center di Batam, anak usaha Telkom itu menggunakan infrastruktur AI. Perusahaan melihat infrastruktur dengan AI itu akan menciptakan peluang bagi industri di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi canggih.

3. Data center Batam tampung beban kerja AI yang berat

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup paruh tahun pertama 2024 dengan pertumbuhan positif. (dok. Telkom)

Dalam pertanyaan NeutraDC Nxera Batam, perusahaan menyatakan data center Batam dirancang untuk mendukung beban kerja AI yang berat dengan efisiensi tinggi.

Adapun lokasi pusat data hyperscale NeutraDC saat ini juga berada di Cikarang dan di Singapura, yang tergolong Tier III dan IV.

Editorial Team