Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Listrik ( ANTARA FOTO/Jojon)
Listrik ( ANTARA FOTO/Jojon)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memutuskan untuk menjadwalkan ulang pengerjaan proyek infrastruktur kelistrikan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mengendalikan impor komponen yang menyebabkan defisit transaksi perdagangan.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, demi menenangkan "amukan" dolar AS yang terus menguat terhadap rupiah. 

"Kami reschedule beberapa proyek listrik. Supaya tidak salah mengerti, di Jawa ini sudah cukup (pasokan listrik) sekarang ini. Jadi mungkin (ditunda) enam bulan atau satu tahun, kami mau menenangkan dulu masalah currency ini," katanya pada Kamis (6/9) dilansir dari Antara. 
 

1. Perusahaan listrik tidak taat

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Perusahaan pembangkit listrik disinyalir tidak menaati kewajiban pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sehingga impor komponen melambung. 
 

2. Apa dan bagaimana proyek yang ditunda?

IDN Times/ Ardiansyah Fajar

Meski tidak menyebutkan secara gamblang proyek mana saja yang ditunda, Luhut memastikan jumlahnya nanti dibatasi oleh proyek-proyek kelistrikan yang belum mencapai penyelesaian pembiayaan atau financial close. 

"Jadi yang sudah financial close, akan terus (berjalan)," tuturnya. 

Proyek kelistrikan yang belum financial close mencapai sekitar 15.200 MW. Proyek-proyek tersebut awalnya ditargetkan selesai pada 2019 namun akan ditunda pada 2021-2026. 
 

3. Target rasio elektrifikasi tetap akan tercapai

ANTARA FOTO/Jojon

Luhut seusai Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) Forum Negara Kepulauan dan Pulau (AIS) di Jakarta mengatakan, meski ditunda, pemerintah memastikan target rasio elektrifikasi hingga 99 persen pada 2019 akan tetap tercapai. 
 

Editorial Team