Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan China kembali bersitegang setelah Presiden Donald Trump memberikan tarif tambahan 100 persen ke Negeri Tirai Bambu dari tarif 30 persen yang ada selama ini. Selain itu, Trump juga melakukan kendali ekspor atas semua perangkat lunak kritis.
Hal itu dilakukan Trump usai China melakukan kendali ekspor mineral tanah jarang atau rare earths minerals. Adapun tambahan tarif ini akan mulai dikenakan AS per 1 November 2025.
"Langkah Trump akan memberikan tekanan lebih tinggi kepada inflasi AS tahun ini. Ekspektasi inflasi konsumen AS untuk satu tahun ke depan naik menjadi 3,4 persen pada September 2025, tertinggi dalam lima bulan terakhir. FOMC minutes menekankan bahwa risiko inflasi AS dan pelemahan pasar tenaga kerja masih meningkat sehingga keputusan pelonggaran kebijakan moneter dilakukan dengan hati-hati," tutur Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, Senin (13/10/2025).