Jakarta, IDN Times - Teori penyesalan menjelaskan seseorang cenderung mengantisipasi penyesalan jika mengambil keputusan yang salah sehingga pertimbangan tersebut memengaruhi pilihan mereka.
Dilansir Investopedia, dalam praktiknya, rasa takut menyesal bisa mencegah seseorang bertindak atau justru mendorong untuk segera mengambil langkah.
Dalam dunia investasi, teori tersebut dinilai dapat melemahkan perilaku rasional investor. Bukannya membuat keputusan yang menguntungkan, mereka justru bisa terjebak pada langkah merugikan.
Seorang investor, misalnya, membeli saham berdasarkan rekomendasi teman tanpa riset. Saat harga turun hingga 50 persen, dia menjual saham tersebut dan merugi. Pengalaman itu membuatnya berhati-hati atau bahkan menolak semua rekomendasi teman di masa depan.
Namun, situasi bisa berbalik. Jika investor melewatkan rekomendasi dan harga saham justru naik 50 persen, dia bisa terdorong membeli rekomendasi berikutnya tanpa riset, hanya karena takut menyesal kehilangan peluang lagi.