Indonesia Millennial Report 2024 - Financial Preference
Berdasarkan Flash Report Resale Price Index dari 99 Group, harga properti di Indonesia telah menunjukkan tren peningkatan sejak Januari 2020. Secara keseluruhan, sejak Januari 2020 hingga Juli 2023, laporan indeks tersebut mencatat kenaikan signifikan sebesar 10,5 persen.
Meskipun hasil observasi menunjukkan tren tersebut secara umum, kota-kota tertentu menunjukkan tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda. Kota seperti Medan mengalami peningkatan cukup besar yakni 18,5 persen, disusul Bekasi sebesar 15,6 persen, dan Tangerang sebesar 14,9 persen.
Sebaliknya, beberapa kota mencatat tingkat pertumbuhan yang lebih moderat, termasuk Surakarta sebesar 3,5 persen, Denpasar sebesar 4,3 persen, dan Surabaya sebesar 5,3 persen.
Kesenjangan dalam tingkat pertumbuhan ini mencerminkan beragam dinamika pasar properti Indonesia berbagai daerah dan pusat kota. Pada paruh pertama 2023, kota-kota tersebut memiliki median properti tertinggi harga terutama terletak di DKI Jakarta.
Secara khusus, ini kota-kota termasuk Jakarta Pusat dengan harga rata-rata sebesar Rp6,5 miliar, Jakarta Utara Rp4,3 miliar, Jakarta Selatan sebesar Rp3,4 miliar, dan Jakarta Barat sebesar Rp2,5 miliar. Selain Jakarta, Surabaya juga menonjol dengan harga rata-rata Rp2,5 miliar.
Baik Jakarta maupun Surabaya merupakan bagian integral dari Indonesia kota-kota megapolitan, khususnya Jabodetabek (terdiri dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dan Gerbangkertosusila (meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).
Kota-kota ini termasuk yang terbesar di Indonesia, bercirikan padat jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi yang dinamis. Mereka mendapat manfaat dari yang kuat infrastruktur dan fasilitas yang lengkap, faktor-faktor yang berkontribusi ke status mereka sebagai kota dengan harga median properti tertinggi, sesuai data yang disediakan 99 Group.