Jakarta, IDN Times - Pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur ternyata mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh kontraktor.
Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, di mana anggota Komisi VI Khilmi menyoroti masalah yang ada di Pertamina. Khilmi menegaskan, Pertamina berani menindak kontraktor yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan.
"Saya salut ini kepada Pertamina yang berani melawan kontraktor yang tidak mau menyelesaikan permasalahan ini. Hyundai, Pak ya? Hyundai yang dari Korea?" tanya Khilmi kepada direksi Pertamina.
Kontraktor yang dimaksud dipastikan adalah konsorsium Joint Operation (JO) yang di dalamnya terdapat perusahaan Korea, yaitu Hyundai.
"Joint operation salah satunya Hyundai," jawab Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.
